Posted by : MQ Monday 29 July 2013

PADA SEBARIS HUJAN
An Article by MOCHAMAD MULKI

Pada sebaris hujan, kita masuki cakrawala dengan payung terbuka tanpa layung senja. Terpa angin meninggalkan jejak dingin di dada kita. Engkau menggigil di jantungku. Jutaan tetes air berterbangan seperti tangis terbebas dari kesedihan seperti bungabunga tumpah dari jambangan. Mengisi hatimu yang bimbang mengubahmu jadi tembang. Rintik merdu. Sebulir hujan menggantung di ujung payung sebuah kilau, seolah cahaya yang tersimpan. Sebutir doakah? Kumasuki kelambu hujan di mana airmatamu menggenggam rindu. Waktu lalu mendesak. Serasa singkat. Rembang pun berlalu, saat benderang lampulampu … dan hujan berpamitan di jendela senja yang perlahan menutup payung kita dengan sebuah pelukan.

Created: May 13, 2013
My PhotoMy Photo